Sabtu, 28 November 2015

My Childhood

KENANGANKU TAK SEINDAH KENANGAN MASA KECILMU NAMUN SETIAP KENANGAN BAIK MAUPUN BURUK SANGAT BERHARGA UNTUKU


KU KUPAS CERITA KECILKU


Aku tidak punya kenangan indah saat masa kecil, mungkin ada namun aku tidak merasakannya. Iya, memang hidupku tidaklah sebahagia dan seberungtung kalian.

Sudah ku bahas dari post yang lalu…

“bahwa aku hanya seorang perempuan yang hidup di dalam keluarga biasa-biasa saja”

Tahu arti biasa saja?

Ya kehidupanku biasa saja tidak ada hal yang menarik maupun indah yang pernah aku rasakan. Namun jangan salah paham, AKU TETAP BAHAGIA DENGAN KELUARGA DAN KEHIDUPANKU.

Kenangan? Kenangan pada masa kecil?

Kenangan yang aku ingat pada saat ini adalah saat aku belajar sepeda. Lucu sekali saat itu, aku sampai masuk kedalam got besar. Aku tidak menangis tetapi aku tertawa saat itu dengan pamanku namun aku sekarang tahu, pamanku ialah ayahku sendiri. Aku, akui diriku adalah orang yang keras kepala, pantang menyerah dan sangatlah bandel buat takaran anak perempuan.

Aku terus mencoba saat itu bermain sepedah karena aku tidak mau kalah dengan sepupuku yang sebenarnya dia adalah seorang laki-laki dan selisih usia kami 3 tahun. Ia lebih tua dariku, namun aku tidak mau kalah dengannya agar neneku bangga denganku dan agar banyak yang memperhatikanku. Akhirnya dengan segala usaha yang aku lakukan, aku mulai lancar naik sepedah. Saat itu aku masih kelas 5 SD. Melihat aku mulai pandai naik sepeda, neneku membelikan aku&sepupuku sepeda yang roda 2 karena sebelumnya aku memakai sepeda roda 3. Namun entah memang aku kurang beruntung entah takdir Tuhan, saat kami membelinya pagi-pagi dan sore harinya aku baru sekali berkeliling komplek memakai sepeda itu dan naasnya malam hari sepeda itu sudah hilang karena rumah aku kemaling dan maling itu hanya mengambil sepeda aku. Semua orang yang ada didalam rumah panik, pamanku mengejar maling tersebut namun maling itu malah masuk ke dalam lapang golf dan pamaku tidak mengejarnya lagi.

 

Masih kurang? Masih ingin tau kenangan aku saat aku kecil? Simak yu…

 

Kenangan? Jujur aku sangat bingung untuk menge-post tentang kenangan saat masa kecilku dulu, apa yang harus aku post, ini adalah kerjaan yang sangat menyusahkan karena kita harus pemutar kembali ingatan-ingatan kita.

 

Aku sudah bilang bahwa aku adalah seorang anak perempuan yang bandel. Mungkin karena hal itu, saat aku diajak jalan-jalan oleh tanteku dan sekali lagi yang aku baru tau ia tanteku adalah ibu kandungku.

Saat itu aku sering kali ketinggalan di mall, tempat bermain maupun pasar. Tuhan masih sayang padaku, saat ibuku meninggalkanku dan ia kembali untuk menjemputku aku masih berada di tempat yang sama. 

Pertama kali aku ditinggalkan itu di toko perhiasan, ibuku membeli sesuatu mungkin karena dia bahagia sudah membeli sesuatu dan karena ia memilih barang yang cocok sangat lama ia lupa bahwa ia membawa aku, sesudah membeli barang tersebut ia langsung pulang. Saat itu aku sedang berbincang dengan para penjual kaki lima sekitaran toko tersebut. Aku memang sangatlah cerewet dan segala ingin tau. Sewaktu aku balik ke toko perhiasan tersebut ibuku tidak ada, aku menangis (makhlum loh masih kecil) dan salah satu pegawainya memberikan minuman sampe sekitar 15 menit ibuku datang dan terlihat diwajahnya ia sangat khawatir

Itu baru yang pertama..

Kedua kalinya aku ditinggalkan di mall, saat di mall itu bukan kejadian kedua saja namun sudah berkali-kali.

Kalian mungkin berpikir, wah ini sengaja dibuang ataupun hal yang lainya. Namun saat aku tertinggal itu aku sangat tau bahwa seseorang yang paling khawatir adalah neneku, ia selalu menyalahkan ibuku dan saat aku dibawa pergi oleh ibuku, neneku selalu bilang “awas din, jangan sampe ayu ketinggalan lagi. Inget bawa ayu”. Aku selalu tertawa saat neneku bilang begitu.

Kalau aku sendiri beranggapan, ia mungkin lupa bahwa ia mempunyai gadis kecil.

Setiap kehidupan, setiap cerita, setiap perjalan hidup tidak ada yang sempurna. Selalu saja ada kekurangan, kesedihan namun selalu ada setelah itu kebahagiaan.

Aku sangat senang dan bahagia dengan perjalanan hidupku ini, karena aku yakin bahwa banyak orang banyak anak-anak yang kehidupannya jauh lebih buruk dari aku.

Aku & Keluargaku

My Family

TAK SEINDAH KALIAN TAPI AKU BAHAGIA





Aku lahir di Bandung tanggal 12 Agustus 1997. Aku diberi nama oleh Orang tuaku, paman serta neneku. Menurut cerita neneku, aku awalnya diberi nama Ayu Dewi Lestari konon kata orang tua dulu (nenek moyang) bilang bahwa nama itu tidak cocok dengan aku. Setelah dihitung dan dicocokan munculah nama aku yang  sampe sekarang masih dipakai, yaitu Yayu Lestari.
Aku akan memulai cerita ini dari sisi ayahku dulu, karena memang dialah segala sebab cerita ini terjadi.
Ayahku bekerja di perusahan swasta yang bergerak dibidang transportasi dan hiburan.  Pekerjaan tersebut memaksa untuk ayahku meninggalkan kami dirumah. Ia pulang sekitar 2 tahun sekali, waktu istirahatnya saja hanya sekitar 3 bulan. Inilah salah satu sebab aku baru mengetahui kedua orang tuaku saat aku duduk di bangku SMP, namun dengan seiringnya waktu aku mulai menerimanya. Saat ia liburan kami pergunakan untuk berbincang dan berkumpul bersama. Tetap saja dengan perkembangan teknologi yang pesat, komunikasi aku dan ayahku berjalan kurang baik. Karena gangguan sinyal ataupun karena ayahku sedang berada di laut. Itu sangat menghabat proses komunikasi kami.

Aku memiliki 1 saudara, berumur 4 tahun. Selisih umur kami sekitar 15 tahun. Ia seorang laki-laki dan diberi nama Bima Santosa. Karena umur kami yang jauh berbeda kami tidak bertengkar ataupun hal lainnya. Hal yang kami lalui banyak kami habiskan untuk mengajarinya belajar membaca, berhitung, dan memperkenalkan warna-warna. Tak jarang pula aku mengajaknya untuk bermain ke taman ataupun mall. Karena memang aku lebih sering mengabiskan waktu dirumah bersamanya untuk bermain.
Awalnya aku kurang setuju ibuku saat itu hamil lagi karena dengan banyak ketakutan di dalam pikiranku, pada waktu ibu hamil aku duduk di bangku SMP kelas 2. Namun ketika ibuku melahirkan aku langsung datang ke RS di deket rumahku yaitu RS. Hermina. Disana yang menjaga ibuku hanya tante, dan sepupuku saja karena memang ayahku masih bekerja. Aku mulai melihatnya dan menganggap bahwa aku salah besar bila aku membencinya, karena mungkin dia memang  takdir Tuhan untuk keluargaku. Saat itulah aku mulai sangat menyayanginya melebihi apapun itu.

Ya, mungkin cerita tentang keluargaku kurang menarik dan tidak seindah kalian.

Aku  menganggap bahwa aku hanya seorang anak perempuan yang hidup dikeluarga "biasa biasa saja", aku tidak mempunyai cerita menarik tentang hidupku maupun keluargaku.
Mungkin banyak orang bilang bahwa aku adalah orang yang tidak tau rasa bersyukur, aku sangat bersyukur mempunyai keluarga dan teman-teman yang baik.

Keluarga yang paling dekat denganku adalah neneku, ia tau apapun yang kurasakan. Ia sangat dekat denganku, sampai saat inipun aku tidur dengannya. Ia seperti ibuku sendiri.
Iya, kenapa aku bilang seperti itu karena memang hanya nenekulah yang menjagaku dari aku baru lahir hingga saat ini. Aku menyayanginya sangat menyayanginya.

Kedekatan hubungan aku dan kedua orang tuaku sangatlah buruk, aku susah untuk berkomunikasi dengan mereka. Banyak sekali faktor dari hal tersebut.  Terkadang saat itu aku sangat iri dengan teman-teman aku yang dapat berkomunikasi, berbagi cerita dengan orang tuanya. Namun aku sangat susah  untuk melakukan itu, untuk berbagi cerita saja aku tidak pernah. Terkadang untuk berbincang bersama saja aku membatasi diri. Namun pada  tahun 2015 banyak sekali perubahan baik dan buruk dalam keluarga kami.  Tepatnya pada awal masuk kuliah, aku mulai merasa bahwa kebersamaan bersama ibu, nenek, adiku itu sangat berharga dan aku mulai tidak membatasi diri lagi dengan ibu maupun ayahku. Pandangan ataupun pemikiran aku tentang kedua orang tuaku berubah. Aku mulai bersikap lebih terbuka dengan mereka. Aku mulai berani untuk bercerita tentang kegiatan maupun hal yang terjadi dikampus dengan ayahku lewat alat komunikasi (handphone) karena mungkin dengan langsung bertatap muka aku masih sulit untuk bercerita. Banyak sekali hal positif yang aku rasakan saat masuk kuliah mulai untuk pribadi aku maupun untuk keluarga aku.
Aku mulai sangat bahagia dengan kondisi keluargaku saat ini. Semoga hubungan aku dan keluargaku akan lebih baik lagi dan mungkin mulai saat ini bakalan ada cerita indah tentang aku dan keluarga.